Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Badan Anggaran DPR menyetujui dana desa senilai Rp9,1 triliun

Badan Anggaran DPR menyetujui dana desa senilai Rp9,1 triliun Badan Anggaran DPR menyetujui dana desa senilai Rp9,1 triliun yang diusulkan  pemerintah dalam RAPBN 2015, guna menjalankan UU No 6/2014 tentang Desa yang  disahkan Desember 2013.

KARTEL

KATADATA –  Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan memiliki bukti atas dugaan kartel yang dilakukan produsen motor dan skutik bermerek Yamaha dan Honda. Ketua KPPU Nawir Messi mengatakan, penyelidikan internal kasus tersebut sudah dirampungkan.

Penerimaan Mahasiswa Baru STKIP PGRI Pacitan 2014/2015

Penerimaan Mahasiswa Baru STKIP PGRI Pacitan 2014/2015 1. Jalur Tanpa Tes *** STKIP PGRI Pacitan menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur tanpa tes, yakni penerimaan berdasarkan minat dan kemampuan (PMDK).  Penerimaan melalui jalur PMDK dibuka pada gelombang

KERJA KERAS PARA PAKAR PBSI SELURUH INDONESIA

Berdasarkan pemberitahuan dari Prof. Sarwidji di Facebook tanggal 6 Januari 2015 jam 22.00 WIB Akhirnya kerja panjang bersama teman-teman yg hebat dr berbagai PT utk menysun CP/LO dan Standar Nas utk Prog Sarjana/Magister/Dktor PBSI dan Pend Profesi selesai sudah. Dimulai dr Semnas 24-25 Okt di UNS, penyusunan LO 13-16 Nov dan Validasi Pakar 6-7 Des di Jkt, uji publik disejumlah wilayah, dan finalisasi 9 - 18 Des dan finalisasi 20-21 Des di UNS. Semoga maslahat sbgi acuan pengemb kurikulum Prodi PBSI. Salam kompak utk rekan2 Dr Endry UNJ, Prof Suyono UM, Prof. Suherli Unswagati, Prof, Suminto/ Dr. Suroso UNY, Prof Suyatno UHAMKA, Dr. Suhatono UNESA, Prof Bambang Kaswati, Prof Amatzaki UNP, Dr. Mh Doyin, Dr. Fatiati, dan msh banyak lagi. Ke dpn msh banyak yg harus kita kerjakan Berdasarkan pendapat Prof. Sarwidji di atas tantangan masa depan perlu kita sambut dengan suka cita. Adapun sambutan yang kita berikan sebuah perencanaan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang bermutu

PELITA HARAPAN DI DESA TERPENCIL

Gambar
PLTA DI DESA SALEBBA MENDORONG PERUBAHAN DI MAMASA Menurut Rothman dan Tropman (1987) pengorganisasian komunitas dalam kerangka pengembangan masyarakat terdiri dari tiga pola: (1) Pengembangan Komunitas Lokal, (2) Perencanaan Sosial dan (3) Aksi Sosial. Berdasarkan bacaan PLTA Mini Bangkitkan Desa Terpencil pembangunan PLTA mini ini termasuk kedalam Perencanaan Sosial dan Pengembangan Komunitas Lokal. Perencanaan sosial sendiri menekankan pada suatu program yang di desain dari pemerintah yang kemudian dilaksanakan oleh masyarakat pada tingkat local. Pembanguann PLTN mini ini diawali oleh usulan dari pemerintah tingkat desa khususnya dari sekretaris Desa Salebba. Laporan mayarakat akan minimnya saran dan prasaran desa terutama listrik menumbuhkan kesadaran sekertaris Desa Salebba untuk membangun PLTA yang didasarkan oleh pemahamannya mengani turbin. Ide pembuatan PLTA ini mendorong pembangunan daerah dengan dukungan awal datang dari aparat desa Salebba, kepala dusun dan ketua RT. Sebel

USTAD ARIFIFN ILHAM

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. Dua kesenangan yang tidak dapat bertemu, yaitu "halaawatatul ibaadati" kesenangan ibadah dengan "himmatussyahawaati" Kesenangan ma'siyat. Seorang mu'min yang sangat khusyu' sholatnya, maka ia sangat membenci ma'siyat. "Bagaimana ma'siyat ditatap Allah" (QS Al Ankabut 45). Demikian sebaliknya seseorang yang hobby berzina, menipu, mabuk dsb yang tidak punya rasa malu kepada Allah yang menatapnya, pasti ia tidak senang ibadah. Kalau ibadah, ibadahnya malas malasan, sekedar saja, akhir waktu dan ia melakukan dg sangat berat "qoomu kuasaala" (QS An Nisa 143). Allah tegaskan perbedaan mereka yang taat dengan mereka yang ma'siyat serta akhir tempat di akhirat kelak. Bagi yang taat, Allah meridhoinya untuk menikmati Syurga, sebaliknya bagi si ma'siyat, siksa yang pedih di Neraka Jahanam (QS As Sajadah 18-20). Rasulullah bersabda, "Jalan ke Syurga banyak hal yang syhawatm

PENINGKATAN MUTU GURU

Pemerintah Jepang membuka kesempatan bagi guru (Negeri maupun Swasta) untuk memperdalam ilmu di Jepang melalui program Teacher Training 2015. Program Penataran Guru (Teacher Training Program) adalah salah satu program beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya. Mereka akan diberikan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik minat siswa dan hal-hal lain yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan para guru. Program ini adalah program non-gelar dan lamanya adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk 6 bulan belajar bahasa Jepang) dari Oktober 2015. Fasilitas yang didapat: 1.Tanpa ikatan Dinas 2.Tiket pesawat kelas ekonomi p.p. Indonesia (Jakarta) – Jepang (Tokyo/Osaka) 3.Full cover biaya pendidikan, full cover biaya pembuatan visa pelajar 4.Tunjangan hidup sebesar ¥ 143.000 per bulan, yang diberikan setiap akhir bulan selama masa studi di Jepang (ada kemungki

PENGHEMATAN DI LEMBAGA PEMERINTAHAN DAN PENGHAPUSAN LEMBAGA YANG TIDAK KREDIBEL

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mempredksi, negara bisa menghemat setidaknya Rp 10 triliun jika menghapus sejumlah lembaga pemerintahan non-kementerian (LPNK) dan lembaga non-struktural (LNS). Tahun ini, pemerintah mengevaluasi manfaat dan fungsi 40 lembaga pemerintah. "Itu perkiraannya, total ya, macam-macam kan, ada yang (lembaga) kecil-kecil itu hanya tidak sampai Rp 100 miliar, ada yang sampai Rp 100 miliar (per lembaga), tapi tidak ada yang triliunan. Itu kalau dijumlahkan totalnya kira-kira bisa mencapai Rp 10 triliun," kata Yuddy di Jakarta, Sabtu (3/1/2015). Dengan demikian, menurut Yuddy, pemerintah bisa mengalihkan dana pembiayaan lembaga tersebut untuk kepentingan masyarakat yang lain. "Rp 10 triliun bisa bikin, untuk memperbaiki banjir di Jawa Barat saja Rp 1,3 triliun," sambung Yuddy. Sejauh ini, pemerintah masih melakukan evaluasi terhadap efektivitas 40 lembaga pemerintahan. Menurut Yuddy, sebelum 2

TANTANGAN MASA DEPAN DAPAT KITA HADAI DENGAN OPTIMISME

Dalam menghadapi tantangan global, Selo Soemardjan menyatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan unsur-unsur kepribadian sebagai berikut. 1. Kemampuan dan kebiasaan berpikir secara rasional dan realistis serta objektif dalam menghadapi masalah-masalah yang dijumpai. Kemampuan ini menjadi sarana untuk bekerja secara sistematis, efisien dan efektif. Disamping itu merubah kebiasaan berpikir membutuhkan waktu tidak seperti membalkkan telapak tangan. Proses itu bisa dilaksanakan di lembaga pendidikan formal dan informal. Kita jangaalah saling menyalahkan yang paling utma kita mulai dari diri sendiri untuk berubah. 2. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk berperilaku yang tidak melanggar nilai-nilai sosial dan kaidah-kaidah hukum. 3. Memiliki rasa harga diri dan kepercayaan pada diri sendiri untuk ikut serta dalam tata masyarakat yang diwarnai dengan sistem bersaing. 4. Memiliki pengetahuan yang luas dan suatu keahlian yang d